Dalam polo air, intensitas permainan yang tinggi kadang memicu pelanggaran serius yang memerlukan tindakan tegas dari wasit. Di sinilah konsep pengusiran sementara berperan. Ini adalah sanksi penting yang memastikan fair play dan keamanan pemain, menegakkan aturan dengan konsekuensi yang jelas bagi pelanggar berat.
Pengusiran sementara adalah hukuman di mana pemain dikeluarkan dari permainan selama 20 detik, atau hingga tim lawan mencetak gol, mana yang terjadi lebih dulu. Selama periode ini, tim yang bersangkutan harus bermain dengan satu pemain lebih sedikit, menciptakan keuntungan numerik bagi lawan dan peluang emas untuk mencetak gol.
Salah satu pelanggaran yang memicu pengusiran sementara adalah menghalangi pergerakan lawan secara berlebihan dan kasar. Ini bisa berupa menarik baju renang, menekan kepala lawan ke bawah air, atau tindakan agresif lainnya yang membahayakan keselamatan pemain. Wasit akan sangat cermat mengamati jenis-jenis kontak ini.
Menarik gawang saat pemain lawan sedang menembak juga termasuk pelanggaran berat yang berakibat pengusiran. Tindakan ini dianggap sebagai upaya curang untuk mencegah gol dan merusak integritas permainan. Wasit akan tanpa ragu memberikan sanksi ini untuk menjaga keadilan dalam setiap tembakan.
Bermain kotor atau menunjukkan perilaku tidak sportif, seperti penggunaan kata-kata kasar atau isyarat tidak pantas, juga dapat menyebabkan pengusiran sementara. Etika dan sportivitas adalah nilai-nilai inti dalam polo air. Wasit berhak mengeluarkan pemain yang perilakunya merusak suasana pertandingan.
Memegang atau menenggelamkan lawan yang tidak menguasai bola secara berlebihan juga menjadi penyebab pengusiran. Ini sering terjadi di sekitar area gawang, di mana pemain bertahan berusaha mati-matian menghalangi penyerang lawan. Wasit akan menilai tingkat keparahan tindakan tersebut sebelum memberikan sanksi.
Dampak dari pengusiran sementara sangat signifikan bagi tim. Bermain dengan satu pemain lebih sedikit selama 20 detik atau lebih bisa menjadi penentu hasil pertandingan. Tim yang diuntungkan akan berusaha keras memanfaatkan keunggulan ini untuk mencetak gol, seringkali melalui man-up play yang terencana.
Untuk tim yang mengalami pengusiran, penting untuk bertahan dengan disiplin tinggi selama periode kekurangan pemain.
