Pekan Olahraga Nasional (PON) selalu menjadi ajang pembuktian bagi setiap daerah, termasuk dalam cabang olahraga polo air. Dalam beberapa tahun terakhir, dominasi DKI Jakarta dan Jawa Barat di arena ini sangat mencolok. Kedua provinsi ini secara konsisten menjadi kekuatan utama, memperebutkan medali emas dan mencetak atlet-atlet terbaik.
DKI Jakarta, dengan dukungan fasilitas dan dana yang mumpuni, telah lama menjadi kiblat polo air nasional. Klub-klub polo airnya yang mapan dan program pembinaan yang terstruktur membuat dominasi DKI Jakarta tidak mudah digoyahkan. Mereka memiliki kolam renang berstandar internasional yang menjadi tempat latihan dan kompetisi.
Di sisi lain, Jawa Barat memiliki tradisi panjang dan semangat kompetitif yang tinggi. Dengan dukungan pelatih-pelatih berpengalaman dan atlet-atlet yang berdedikasi, Jawa Barat selalu menjadi rival terberat. Setiap pertemuan antara DKI Jakarta dan Jawa Barat selalu menyajikan pertandingan yang seru dan penuh tensi tinggi.
Persaingan antara kedua provinsi ini menciptakan dinamika yang positif. Keduanya saling memotivasi untuk terus meningkatkan performa. Tanpa adanya persaingan yang ketat, kualitas polo air di Indonesia mungkin tidak akan berkembang sepesat sekarang. Ini adalah hasil dari rivalitas yang sehat.
Dominasi DKI Jakarta dan Jawa Barat juga terlihat dari kontribusi atlet mereka untuk tim nasional. Sebagian besar pemain tim polo air putra dan putri Indonesia berasal dari kedua provinsi ini. Mereka adalah tulang punggung tim nasional yang berjuang mengharumkan nama bangsa di kancah internasional.
Namun, dominasi ini juga memicu daerah lain untuk berbenah. Provinsi-provinsi seperti Jawa Timur, Sumatera Selatan, dan Sulawesi Selatan mulai menunjukkan perkembangan yang menjanjikan. Mereka menyadari bahwa untuk bisa bersaing, mereka harus memiliki program pembinaan yang serius dan berkelanjutan.
Polo air di PON bukan hanya sekadar kompetisi, tetapi juga ajang untuk mencari bibit-bibit baru. Para pelatih dari tim nasional memantau pertandingan untuk menemukan pemain-pemain muda yang memiliki potensi. Ini adalah kesempatan emas bagi atlet-atlet daerah untuk menunjukkan bakatnya.
